Selasa, 30 Mei 2017

Cara Setting Access Point TP-LINK

Cara Setting Access Point TP-LINK

TUTORIAL CARA SETTING ACCES POINT TP LINK WA-5210G SEBAGAI PENERIMA DAN PEMANCAR SINYAL



Selamat datang di blog saya yang ala kadarnya ini, walaupun sudah banyak yang posting mengenai setting tp link wa 5210G baik sebagai penerima ataupun penyebar sinyal,disini saya ingin berbagi pengalaman aja barangkali ada yang butuh dan dapat menjadi solusi agan2 yg lg nyari cara setting TP link WA-5210G.

Artikel ini saya buat sesimpel mungkin agar dapat mudah dipahami.

Oke langsung saja saya jabarkan langkah-langkahnya.
sebelumnya pastikan komputer/laptop dan wireless TP link WA-5210g nya dalam kondisi baik artinya tidak rusak.

Oh iya disini sy asumsikan perangkat TP link wa-5210g dalam kondisi siap setting,jika agan ingin Reset terlebih dahulu silahkan dipersilahkan, kalau belum tau caranya bisa ikuti langkah2 reset tp-link wa5210g pada artikel yg lain.

Langkah pertama

setting IP dikomputer trlebih dahulu,dsini saya mnggunakan IP address 192.168.1.100 subnet mask 255.255.255.0 dan Gateway 192.168.1.254 (alamat IP default tp link wa5210g)


Langkah kedua
Buka browser,bisa menggunakan opera,google chrome,firefox,IE,atau browser yg lain. ketikkan alamat IP address tp link wa5210g,,karena sy masih mggunakan alamat default maka IP nya adalah 192.168.1.254,jika alamatnya sudah diganti silahkan disesuaikan saja. setelah itu kita akan masuk pada halaman login, silahkan masukkan username dan password
untuk username default adalah admin sedangkan passwordnya jg admin

selanjutnya akan masuk pada halaman home, klik Quick Setup seperti pada gmbar berikut kemudian klik NEXT-
Pilih AP Client Router kemudian klik NEXT-
Pilih Dinamic IP kemudian klik NEXT-

Selanjutnya isi SSID sesuai keinginan kita, klik NEXT dan Finish tunggu beberapa detik sampai selesai reboot


Langkah ketiga

Masuk ke menu Network - LAN isi IP addres sesuai keinginan asalkan tidak sama dengan IP komputer
Untuk menu WAN pilih dinamic agar nantinya mendapatkan alamat IP otomatis..klik SAVE
Selanjutnya pilih menu Wireless - Basic setting, Region isikan Indonesia, Chanel bisa otomatis bisa juga manual kemudian ceklist enable high power mode, jgn lupa klik SAVE

Langkah keempat

Pilih menu Wireless - Wireless Mode pilih Client

selanjutnya dibagian bawah klik SURVEY maka akan tampil AP List seperti dibawah pilih salah satu dan klik conect
Langkah kelima

Masuk ke menu Wireless - Security setting pilih type keamanan yang sama dengan wireless yg kita tembak tadi,kemudian isi password wireless yg kita tembak,,dan jgn lupa klik save agar settingan kita tersimpan

tunggu beberapa detik dan lihat indikator sinyal di wireless seperti gmbar dbawah
           sebelum
 
             sesudah
             
NB: Jika sinyal cuma 2 bar dan tidak berubah seperti digambar diatas berarti settingan anda gagal, ulangi lagi sampai sinyal terisi penuh atau paling tidak 4 bar.

Setelah itu ganti IP komputer menjadi Obtain an IP Address automatically agar mendapatkan IP otomatis
selanjutnya tes koneksi, ping ke salah satu website jika udah bisa berarti settingan kita berhasil.

Pengertian Fiber Optik

 

 

 kabel fiber optic

Pengertian Fiber Optik adalah sebuah Teknologi kabel yang menggunakan benang (serat) kaca atau plastik) mengirimkan data. Kabel Fiber optic terdiri dari seikat benang kaca, yang masing-masing mampu mentransmisi pesan modulasi ke gelombang cahaya. serat  kaca  biasanya memiliki diameter sekitar 120 mikrometer dengan yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain hingga jarak 50km tanpa menggunakan repeater. Sinyal-sinyal gelombang dapat berupa pengkodean komunikasi suara atau data komputer.
Komunikasi Fiber optic tergantung pada prinsip cahaya pada medium kaca dapat Dapat membawa informasi lebih banyak dan jarak yang jauh dibanding sinyal listrik yang dibawa oleh media tembaga atau koaksial. Kemurnian serat kaca digabungkan  dengan sistem elektronik yang maju memungkinkan serat terlebih mengirimkan sinyal cahaya digital  melampaui jarak 100 km tanpa alat penguat. Fiber optik merupakan media transmisi yang ideal dengan sedikit transmisi loss, gangguan rendah dan potensi bandwidth yang tinggi.

Prinsip Kerja Fiber Optik

Struktur Fiber optic terdiri dari beberapa susunan yaitu Cladding, Core, dan Buffer Coating. Core atau inti merupakan serat kaca yang tipis menjadi media cahaya berjalan, sehingga pengiriman cahaya dapat dilakukan. Cladding merupakan lapisan luar yang melindungi Inti dan memantulkan kembali cahaya yang terpancar keluar kembali ke dalam inti. Sedangkan Buffer Coating adalah selubung plastik yang bertujuan melindungi serat dari kerusakan yang diakibatkan dari lengkungan kabel dan gangguan luar misalnya kelembaban.
Prinsip kerja Fiber optik tergantung pada prinsip jumlah refleksi internal. Refleksi cahaya atau dibiaskan berdasarkan sudut yang menyerang permukaan. Prinsip ini berpusat pada cara kerja serat optik Membatasi sudut di mana gelombang cahaya dikirim memungkinkan untuk mengontrol secara efisien sampai ketujian. Gelombang cahaya ditutupi dengan inti dari fiber optik, dalam hal yang sama bahwa frekuensi sinyal radio ditutupi dengan coaxial cable.Gelombang cahaya diarahkan ke ujung serat dengan direfleksikan di dalam inti. Kabel Fiber optik biasanya diaplikasikan pada infrastruktur jaringan telekomunikasi misalnya pada jaringan telepon dan jaringan komputer.

kabel fiber optic single dan multi mode

Jenis-Jenis Kabel Fiber Optik

Ada dua jenis Kabel Fiber Optic:

  • single-mode
  • multimode.
Kabel Fiber optik multimode adalah tipe yang digunakan untuk tujuan komersial. inti lebih besar dari serat single-mode memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui serat secara bersamaan. Selain itu diameter multimode memiliki serat  inti  lebih besar (diameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nm)
Kabel Fiber optik  Single mode memiliki  inti yang lebih kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nm) yang memungkinkan hanya satu mode menyebarkan cahaya  melalui inti pada suatu waktu.
Ukuran Serat Optik
Standar  yang umum digunakan untuk cladding atau selubung luar kabel fiber optik single mode  adalah 125 mikron untuk kaca,  dan 245 mikron untuk lapisan. Standar ini sangat penting kuntuk menyediakan jaminan Kompabilitas konektor, splices dan alat-alat yang digunakan di seluruh industri.
Standar serat single-mode dikembangkan dengan inti yang kecil dengan kuran diameter sekitar 8-10 mikron. Fiber optik MultiMode menggunakan ukuran diameter inti dari 50 sampai 62,5 mikron
Kelebihan Dan Kekurangan Fiber Optik
Ada beberapa kelebihan Fiber optik antara lain:
  • Kapasitas (bandwidth) yang besar dalam mentransmisi informasi yang ada memiliki kecepatan yang tinggi, hingga mencapai beberapa gigabit/detik.
  • Sinyal degradasi lebih kecil,tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan frekuensi radio Karena terbuat dari kaca dan plastik murni.
  • Ukurannya kecil, ringan, Lebih tipis dan Fleksibel.: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga sehingga memudahkan suplai dan pemasangan.
  • Murah jika membandingkannya dengan banyaknya daya transmisi dari kabel tembaga Kapasitas lebih besar
  • Serat optik aman, Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.
Kekurangan Fiber Optik
Dari sekian banya kelebihan yang ditawarkan penggunaan kabel fiber optic juga memiliki kekurangan antara lain harga yang relatif mahal dalam hal penyambungan, karena memerlukan alat khusus dan memerlukan keahlian dan ketelitian dalam penyambungan kabel fiber optik..

Fungsi Kabel Coaxial beserta kelebihan dan kekurangan

Kabel Coaxial merupakan salah satu kabel yang digunakan dalam membangun sebuah jaringan komputer. Kabel Coaxial merupakan salah satu dari jenis kabel Twisted Pair yang mempunyai karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan jenis kabel UTP dan kabel STP. Pada pembahasan kali ini membahas mengenai fungsi kabel Coaxial beserta kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Untuk mengetahui lebih lanjut, silahkan ikuti pembahasannya di bawah ini!
Fungsi Kabel Coaxial




unduhan (7)
Berikut Fungsi Kabel Coaxial beserta Kelebihan dan Kelemahan
Kabel Coaxial mempunyai nama lain yakni BNC singkatan dari Bayonet Naur Connector yang biasa disebut dengan “Coax”. Sementara untuk bahasa Indonesia, Kabel Coaxial memiliki arti kabel sesumbu. Secara umum kabel ini dapat diartikan sebagai media transmisi data dengan menyalurkan berbagai informasi yang diubah menjadi sinyal listrik. Kabel ini digunakan dalam dunia jaringan komputer.
Fungsi kabel coaxial adalah sebagai media penghubung yang berguna dalam mengalirkan transnmisi data dari perangkat keras komputer satu menuju perangkat keras komputer yang lain. Untuk masalah kecepatan transmisi data kebal coaxial memiliki kecepatan yang cukup baik.
Fungsi coaxial lainnya adalah guna membagi sinyal frekuensi tinggi atau disebut juga dengan sinyal broadband.
 Kabel coaxial memiliki berbagai komponen di dalamnya diantaranya sebagai berikut.
* Kabel tembaga terletak di tengah yang berguna untuk media konduktor aliran listrik.
* Lapisan plastik berguna untuk memisahkan antara kabel tembaga dengan lapisan metal yang mengelilinginya.
* Lapisan metal berguna untuk melindungi bagian dalam kabel dari gangguan interferensi gelombang elektromagnetik dari luar,
* Lapisan plastik terletak pada bagian luar yang berguna untuk melindungi label itu sendiri.
* Kabel Coaxial biasanya lebih digunakan oleh seseorang yang menggunakan topologi jaringan dengan arsitekturkan ring dan bus. Untuk proses penerapannya, seperti kabel lainnya proses instalasi kabel jaringan ini harus dilakukan dengan cara rapi. Jika sampai salah dalam perhitungan ukuran yang terpat dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan pada NIC (Network Interface Card). Di samping itu akibat lainnya adalah kinerja jaringan yang kurang maksimal.

Kelebihan Kabel Coaxial
* Kabel coaxial memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan kabel fiber optik.
* Kabel coaxial memiliki kecepatan transmisi cukup tinggi walaupun mempunyai keterbatasan dalam hal jangkauan.
* Walaupun dalam proses instalasinya cukup rumit, namun Kabel coaxial peka terhadap isyarat.
* Teknologi yang digunakan pada jaringan kabel coaxial sangat umum, mengingat kabel ini sudah digunakan sejak puluhan tahun lalu.

Kelemahan Kabel Coaxial
* Untuk mempertimbangkan ukurannya kabel coaxial memerlukan ketelitian yang tinggi, sehingga cukup rumit dalam proses instalasi.
* Kabel coaxial cenderung lebih mahal dalam biaya pemeliharaan yang dibutuhkan.
* Kabel jenis ini sangat rentan terhadap temperature di dalam kabel.
* Jangkauan transmisi data dari kabel coaxial terbilang terbatas, sehingga membutuhkan repeater yang digunakan untuk memperkuat sinyal di jarak yang jauh.

Demikian Fungsi kabel Coaxial berserta kelebihan dan Kekurangannya..... Semoga bermanfaat ya...
Trimakasih
By. Brilyan Zebua

Cara Setting Router Mikrotik Dengan Winbox

Mikrotik sebagai gateway adalah salah satu konfigurasi yang paling sering ditemui selain sebagai manajemen bandwidth. Mikrotik sebagai gateway maksudnya adalah router mikrotik dimanfaatkan sebagai pintu gerbang tempat keluar masuknya paket dari dan ke internet, jadi semua paket akan dilewatkan melalui Mikrotik. Topologi yang digunakan pada jaringan model ini sangat sederhana, karena konfigurasi ini juga adalah konfigurasi dasar bagi seseorang yang ingin belajar tentang Mikrotik. Setiap orang yang ingin belajar tentang Mikrotik harus bisa melakukan konfigurasi ini. Berikut gambar yang saya buat untuk menggambarkan topologinya.


Settingan yang digunakan juga sangat sederhana. Berikut ini akan saya perlihatkan settingan Mikrotik sebagai gateway menggunakan Winbox. Disini saya menggunakan PC Router yang saya instal Mikrotik versi 3.20 dan saya pasangkan 2 buah kartu jaringan, dimana pada port pertama saya colokkan kabel yang berasal dari ISP, dan port kedua saya colokkan ke Switch yang terhubung ke LAN. Anda juga bisa menggunakan Router Board, sama saja.
1. Persiapan Awal
  • Hidupkan Router
  • Pastikan semua sudah terpasang dengan baik seperti topologi diatas.
  • Nyalakan salah satu komputer client untuk mensetting  Router Mikrotik menggunakan Winbox. Kalau belum punya software Winbox, silahkan download di situs Mikrotiknya.
  • Jalankan Winboxnya.
  • Maka akan muncul jendela kecil, yaitu tampilan awal dari Winbox.
  • Klik tombol yang memiliki tiga titik […] disamping tombol [Connect]
  • Jika Routernya sudah terkoneksi dengan baik ke LAN, maka akan muncul sebuah list yang berisikan MAC Address dan IP Address.
  • Klik saja MAC Addressnya, lalu klik [Connect]
  • Maka akan muncul jendela admin dari router Mikrotik yang diremote menggunakan Winbox.
  • Apabila PC Router Mikrotik yang Anda gunakan ini sebelumnya sudah pernah disetting, maka lakukanlah reset ulang agar semua settingan kembali seperti awal pada saat belum dilakukan setting apapun. Caranya adalah klik tombol [New Terminal].
  • Maka akan muncul sebuah jendea yang memiliki latar belakang putih.
  • Ketikkanlah pada jendela putih itu tulisan, [system reset], jika diminta memilih Yes atai No, pilih saja Yes dengan menekan tombol [Y].
  • Setelah di reset biasanya router akan terdisconnect, konekkan kembali dengan langkah yang sudah dijelaskan sebelumnya.
  • Maka akan muncul jendela yang menanyakan, apakah akan menggunakan settingan default dari Mikrotik atau ingin menggunakan settingan sendiri. Klik [Remove Configuration] karena kita akan melakukan settingan sendiri.
  • Lalu agar mudah untuk diidentifikasi berikanlah nama untuk router yang digunakan. Dari [System] > [Identify]. Ketikkan nama router yang Anda inginkan, klik [Ok]. Disini saya memberikan nama [Gateway]. Sampai disini router sudah siap untuk dikonfigurasi.
2. Memberikan Komentar Pada Interface
Selanjutnya adalah memberikan komentar pada masing-masing interface agar mudah kita kenali, mana yang untuk ke ISP dan mana yang untuk ke LAN:
  • Klik [Interface].
  • Klik pada interface [ether1].
  • Klik icon yang bergambar kertas berwarna kuning, lalu isika komennya. Disini saya memberikan komen [TO INTERNET], karena interface ini yang akan menuju internet.
  • Begitu juga untuk [ether2]. Saya berikan komen [LOKAL]. Karena interface ini yang akan terhubung langsung ke jaringan lokal [LAN].
3. Memberikan IP Address
Untuk memberikan IP Address lakukan langkah berikut ini:
  • Klik [IP]
  • Pilih [Address]
  • Maka akan muncul jendela baru. Klik tanda [+] berwarna merah yang berada di sisi kiri atas dari jendela baru yang muncul tadi.
  • Ketikkan IP Address yang mengarah ke internet beserta subnetnya. Misalnya saya masukkan 10.10.1.1/24. Disini saya menggunakan simulasi, jadi jangan heran saya memasukkan IP Address seperti itu. Untuk Anda, silahkan Anda sesuaikan sendiri.
  • Setelah memasukkan, klik [Apply], maka akan muncul [Network Address] dan [Broadcast Addressnya].
  • Pilih interface yang mengarah ke internet, disini saya memilih [ether1].
  • Berikan komentar agar mudah dikenali dengan mengklik [Comment]. Berikan komentar Anda, disini saya memberikan komentar [IP Internet]
  • Klik [Ok]
Dengan langkah diatas kita telah menambahkan IP Address yang mengarah ke internet, selanjutnya adalah menambahkan IP Address yang mengarah ke jaringan lokal. Untuk caranya sama dengan langkah diatas, yaitu:
  • Klik lagi tanda [+] berwarna merah.
  • Ketikkan IP Address yang mengarah ke jaringan lokal beserta subnetnya. Misalnya saya masukkan 192.168.1.254/24. Untuk Anda, silahkan Anda sesuaikan dengan selera.
  • Setelah memasukkan, klik [Apply], maka akan muncul [Network Address] dan [Broadcast Addressnya].
  • Pilih interface yang mengarah ke lokal, disini saya memilih [ether2].
  • Berikan komentar agar mudah dikenali dengan mengklik [Comment]. Berikan komentar Anda, disini saya memberikan komentar [IP Lokal].
  • Klik [Ok]
4. Menambahkan Gateway
Agar jaringan lokal bisa melakukan akses ke jaringan luar (internet), maka harus dibuat routing table. Agar paket memiliki arah tujuan yang jelas dan paket tersebut tahu bagaimana cara dia menuju tujuannya, caranya adalah:
  • Klik [IP]
  • Klik [Routes], maka akan terlihat 2 buah routing default.
  • Klik tanda [+] yang berwarna merah dibagian atas, maka akan muncul jendela baru.
  • Pada [Destination] biarkan dengan [0.0.0.0/0].
  • Pada [Gateway] isikan IP Address yang menjadi gateway dari router Anda. Disini saya memasukkan [10.10.1.254].
  • Tambahkan komentarnya.
  • Klik [Ok].
5. Menambahkan NAT
Tujuan membuat NAT rule adalah agar paket bisa dilewatkan ke jaringan luar atau internet. Agar paket yang berasal dari interface lokal [ethe2] bisa sampai ke tujuannya dengan melewati interface internet [ether1]. Caranya adalah sebagai berikut:
  • Klik [IP].
  • Pilih [Firewall].
  • Masuk ke tab [NAT].
  • Klik tanda [+] yang berwarna merah, maka akan muncul jendela [New NAT Rule].
  • Pada [Chain] pilih [srcnat].
  • Pada [Out Interface] pilih interface yang mengarah ke internet, yaitu [ether1].
  • Masuk ke ta [Action].
  • Pada [Action] pilih [masquerade].
  • Klik [Apply].
  • Tambahkan komentar jika perlu. Penuli menambahkan komentar [NAT Rule].
  • Klik [Ok] jika sudah selesai.
6. Memasukkan DNS
DNS digunakan sebagai penerjemah dari nama domain ke alamat IP, dan sebaliknya, yaitu dari alamat IP ke nama domain. Jadi apabila pengguna mengetikkan google.com di web browser, maka itu berarti pengguna memanggil alamat IP dari google.com yaitu 74.125.71.103. caranya adalah sebagai berikut:
  • Klik [IP].
  • Pilih [DNS], maka akan muncul jendela [DNS].
  • Klik [Settings].
  • Pada [Primary DNS] masukkan DNS utama. Misalnya saya masukkan DNS Speedy yaitu [203.130.196.155].
  • Pada [Secondary DNS] masukkan DNS alternatif. Misalnya [8.8.8.8] yaitu DNS yang dibuat oleh Google.
  • Berikan centang pada [Allow Remote Requests].
  • Klik [Ok] jika sudah selesai.
7. Tes Konfigurasi
Setelah itu langkah terakhir dari seting di router adalah melakukan pengecekan apakah konfigurasi yang dilakukan sudah benar atau belum. Caranya adalah:
  • Klik [New Terminal].
  • Lakukan ping ke salah satu domain yang Anda inginkan. Misalnya [ping google.com]. jika sudah ada balasan, mkaa berarti router sudah berhasil terkoneksi ke internet.
8. Tes Konfigurasi di Klien
Selanjutnya adalah melakukan tes koneksi ke internet dari klien, namun sebelumnya IP Address dari klien harus diatur sesuai dengan konfigurasi yang telah dibuat. Berikut adalah konfigurasi klien sesuai dengan konfigurasi yang penulis buat dari Windows XP:
IP Address : 192.168.1.1
Subnet mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.1.254
Preferred DNS : 203.130.196.155
Alternate : 8.8.8.8
Lakukan ping dari Command Prompt ke salah satu domain di internet, misalnya google.com dengan mengetikkan perintah [ping google.com]. jika ada reply itu berarti konfigurasi sudah berhasil. Jika belum coba lebih teliti lagi dalam melakukan konfiurasi. Selamat mencoba
JENIS JENIS TOPOLOGI DAN PENGERTIANNYA

Topologi Jaringan adalah suatu aturan atau cara untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk suatu jaringan. Topologi jaringan juga dapat didefinisikan sebagai gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen jaringan, yang meliputi Server, Workstation, Hub, dan pengkabelannya.


Pengertian dan Jenis - Jenis Topologi Jaringan - TutorialCaraKomputer.com

Dalam pemilihan topologi harus dipertembangkan pada beberapa faktor, hal ini akan mempengaruhi kualitas, efektivitas dan efisiensi juga, faktor-faktor tersebut diantaranya sebagai berikut :
  1. Biaya
  2. Kecepatan
  3. Lingkungan
  4. Ukuran
  5. Konektivitas

Topologi jaringan sendiri terbagi menjadi dua yaitu:
  1. Physical. Merupakan gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan) yang membentuk suatu pola khusus
  2. Logical. Merupakan gambaran bagaimana suatu perangkat dapatberkomunikasi dengan perangkat lainnya.

Berikut jenis-jenis topologi jaringan:


1. Topologi BUS

Pengertian dan Jenis - Jenis Topologi Jaringan - TutorialCaraKomputer.com

Pada topologi Bus semua komputer dihubungkan secara langsung pada media transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Kebel untuk menghubungkan jaringan ini biasanya menggunakan kebel koaksial. Setiap Server dan Workstation yang disambungkan pada Bus menggunakan konektor T (T-Connector). Pada kedua ujung kabel harus diberi Terminator berupa Resistor yang memiliki resistansi khusus sebesar 50 Ohm yang berwujud sebuah konektor, bila resistansi dibawah maupun diatas 50 Ohm, maka Server tidak akan bisa bekerja secara maksimal dalam melayani jaringan, sehingga akses User atau Client menjadi menurun. Sekarang ini, topologi bus sering digunakan backbone (jalur utama), dengan menggunakan kabel Fiber Optik sebagai media transmisi.

Keunggulan topologi Bus:
  1. Penggunaan kabel sedikit, sehingga terlihat sederhana dan hemat biaya.
  2. Pengembangan menjadi mudah.

Kelemahan topologi Bus:
  1. Jaringan akan terganggu bila salah satu komputer rusak.
  2. Jika tingkat traffic tinggi dapat menyebabkan kemacetan.
  3. Membutuhkan Repeater untuk jarak jaringan yang terlalu jauh (jika menggunakan kabel coaxial).
  4. Bila terjadi gangguan yang terlalu serius, maka proses pengiriman data menjadi lambat karena lalu lintas jaringan penuh dan padat akibat tidak ada pengontrol User.
  5. Deteksi kesalahan sangat kecil, sehingga bila terjadi gangguan maka sulit sekali mencari kesalahan tersebut.


2. Topologi Star

Pengertian dan Jenis - Jenis Topologi Jaringan - TutorialCaraKomputer.com

Pada Topologi jaringan Star, setiap Workstation dihubungkan dengan menggunakan alat penghubung terpusat atau yang disebut dengan konsentrator. Masing – masing Workstation tidak saling berhubungan. Jadi setiap Workstation yang terhubung ke konsentrator tidak akan dapat berinteraksi atau berkomunikasi sebelum konsentrator dihidupkan. Bila Konsentrator dimatikan, maka seluruh koneksi jaringan akan terputus. Bila dibandingkan dengan sistem topologi jaringan Bus, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana, hanya saja pada sistem ini membutuhkan konsentrator.

Pada topologi ini beban yang dipikul oleh konsentrator cukup berat, dengan demikian tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar. Hubungan antar Workstation akan dilakukan melalui peralatan yang disebut konsentrator, sehingga setiap Workstation dihubungkan dengan kabel jaringan ke konsentrator. Jadi, tidak ada hubungan kabel antar Workstation. Pada topologi Star, penambahan Workstation tidak akan mengganggu sistem yang sedang bekerja, tinggal menambah kabel dari Workstation ke konsentrator. Begitu pula jika salah satu Workstation kabelnya terputus atau terjadi kerusakan, maka tidak akan mengganggu Workstation lain yang sedang bekerja. Yang bertindak sebagai konsentrator dalah Hub dan Switch.

Keunggulan topologi Star:
  1. Fleksibel dalam hal pemasangan jaringan baru, tanpa mempengaruhi jaringan yang sudah ada sebelumnya.
  2. Bila salah satu kabel koneksi User putus, maka hanya komputer  User yang bersangkutan saja yang tidak berfungsi dan tidak mempengaruhi User yang lain (keseluruhan hubungan jaringan masih tetap bekerja).

Kelemahan topologi Star:
  1. Boros dalam pemakaian kabel, jika dihubungkan dengan jaringan yang lebih besar dan luas.
  2. Bila pengiriman data secara bersamaan waktunya, dapat terjadi Collision.


3. Topologi Ring

Pengertian dan Jenis - Jenis Topologi Jaringan - TutorialCaraKomputer.com

Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk Loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian topologi ini memiliki kemampuan melakukan Switching ke berbagai arah Workstation. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain adalah tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana). Topologi ini sering digunakan untuk jaringan yang luas pada satu kota dengan menggunakan media transmisi kabel fiber optik, misalnya untuk menghubungkan beberapa ISP pusat dan cabang dalam satu kota.

Keunggulan topologi Ring:
  1. Hemat kabel.
  2. Untuk membangun jaringan dengan topologi ini lebih murah bila dibandingkan dengan topologi Star.

Kelemahan topologi Ring:
  1. Sangat peka terhadap kesalahan jaringan.
  2. Sukar untuk mengembangkan jaringan, sehingga jaringan tersebut nampak menjadi kaku.
  3. Biaya pemasangan lebih besar.


4. Topologi Tree

Pengertian dan Jenis - Jenis Topologi Jaringan - TutorialCaraKomputer.com

Topologi Tree atau juga disebut sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan susunan yang berbeda. Topologi Tree merupakan pengembangan dari topologi Star. Pada topologi Tree setiap tingkai atau Node akan dihubungakan pada pusat atau konsentrator (Hub atau Switch) yang berada pada awal Trafic rangkaian.

Pada dasarnya, topologi Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi Star, sehingga keunggulan dan kelemahan dalam topologi ini hampir sama dengan topologi Star.

Keunggulan topologi Tree:
  1. Mudah dalam pengembangan jaringan.
  2. Mudah dalam mendeteksi kerusakan.
  3. Jika salah satu kabel sub-Node, maka sub-Node yang lain tidak akan terganggu.

Kelemahan topologi Tree:
  1. Jika salah satu konsentrator atau sentral Node mengalami kerusakan, maka sub-Node yang ada dibawahnya akan terganggu.


5. Topologi Mesh

Pengertian dan Jenis - Jenis Topologi Jaringan - TutorialCaraKomputer.com

Topologi Mesh merupakan topologi yang dibangun dengan memasang Link diantara semua Node. Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh atau Fully-Connected Mesh, yaitu sebuah jaringan dimana setiap Node terhubung langsung ke semua Node yang lain. Jumlah saluran atau Link yang harus disediakan untuk membentuk jaringan topologi Mesh adalah jumlah Node (Station) dikurang 1 (n-1, n = Jumlah Node). Misal, jika semua Node dalam jaringan terdapat 5 Node, maka setiap Node harus me-Link (menyambung) ke 4 Node lainnya.

Topologi Mesh biasanya digunakan pada ISP (Internet Service Provider) untuk memastikan bila terjadi kerusakan pada salah satu sistem komputer maka tidak akan mengganggu hubungan jaringan dengan sistem komputer lain dalam jaringan.

Keunggulan topologi Mesh:
  1. Topologi Mesh memiliki tingkat Redundancy yang tinggi, sehingga jika terdapat satu Link yang rusak maka suatu Node (Station) dapat mencari Link yang lainnya.

Kelemahan topologi Mesh:
  1. Membutuhkan biaya yang cukup besar, karena membutuhkan banyak kabel, setiap Node harus dipasang LAN Card sebanyak n-1 (n=Jumlah Node).
  2. Jaringan ini tidak praktis.
Demikian Pengertian Topologi dan Jenis jenis Topologi. Semoga Bermanfaat ya.... Trimakasih
by. Brilyan Zebua

PENGERTIAN HUB DAN SWITCH

Pengertian Hub

Hub adalah sebuah alat jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peranti-peranti dengan kabel Ethernet atau serat optik agar bersikap sebagai satu petak jaringan (network segment). Hub bekerja pada lapisan wujud (lapis 1) dalam acuan OSI (OSI model).

Hub adalah istilah umum yang sering digunakan untuk menjelaskan central connection point pada sebuah network yang berfungsi untuk menerima sinyal dari suatu computer dan mentransfernya ke komputer lain.

Berdasarkan penggunaanya, hub terbagi menjadi dua yaitu, hub aktif dan hub pasif.

Hub aktif adalah hub yang berfungsi sebagai Repeater. Hub ini akan meregenerasi kemudian mengirimkan transmisi yang telah diperkuat.

Hub pasif adalah hub yang berfungsi sebagi pemisah dan pembagi sinyal yang masuk untuk ditransmisikan ke network.

Definisi/Pengertian Hub  Hub adalah


Kegunaan lain yang dimiliki Hub diantaranya:

  • Fleksibilitas dan kemudahan untuk menggunakan interface yang berbeda.
  • Memfasilitasikan penambahan, pengurangan, dan pemindahan pada Netwrok dengan mudah.
  • Memberikan manajemen service data informasi dan diagnostic yang terpusat.


Definisi/Pengertian Switch

Switch adalah sebuah alat jaringan yang melakukan penghubung penyekatan (segmentation) banyak jaringan dengan pengalihan berdasarkan alamat MAC.
Switch adalah sebuah alat jaringan


Switch atau sering disebut "smart hub" merupakan alat yang digunakan sebagai repeater atau penguat untuk menghubungkan kabel-kabel UTP dari satu komputer ke komputer lain.

Switch atau sering disebut "smart hub"

Di bagian dalam switch ini biasanya terdapat routing yang bisa digunakan untuk melakukan koneksi antara satu komputer dengan komputer yang lain dalam LAN.

Penggunaan switch sendiri bisa mengurangi terjadinya traffic network yang biasanya terjadi jika kita mentransmisikan paket ke semua port. Ini terjadi karena switch memiliki kemampuan untuk meneruskan paket secara langsung ke port yang dituju. Switch juga mempunyai kemampuan untuk memelihara daftar MAC Address yang dihubungkan ke port-nya. Karena sistem operasinya menggunakan MAC Address bukan IP Address, secara umum switch lebih cepat dibandingkan router.

Perbedaan Hub dan Switch

Bentuk dan fungsi hub dan switch hampir sama, yaitu sebagai alat transfer data antarkomputer di dalam jaringan, dan keduanya juga sama-sama mempunyai jack RJ-45 untuk berhubungan dengan suatu device, ada baiknya jika kita mengetahui perbedaan antara switch dengan hub ini.
  • Switch lebih dapat diandalkan dalam membuat jaringan daripada hub.
  • Hub memiliki beberapa kekurangan yang hanya bisa diakomodir oleh switch, misalnya hub tidak memiliki fasilitas untuk menangani traffic jaringan dan hanya bisa mengulang sinyal yang masuk ke seluruh port yang ada pada hub tersebut. Ini berbeda dengan switch yang setiap portnya bisa berguna sebagai bridge(Device yang bisa membagi-bagi sebuah jaringan ke dalam beberapa segmen). Jadi, jika suatu port terhubung dengan sebuah device, device tersebut akan bersifat independen(Bebas/berdiri sendiri) terhadap device lainnya.
  • Hub hanya bisa bekerja secara half-duplex sedangkan switch bekerja secara full-duplex. Artinya hub merupakan sebuah device yang hanya bisa mengirim atau menerima data pada waktu tertentu sedangkan switch mampu untuk bekerja secara penuh yakni bisa menerima dan mengirimkan data secara bersamaan. Jadi, switch memiliki suatu mekanisme untuk filtering dan forwarding terhadap traffic jaringan yang melewatinya.
  • Tingkat keamanan hub lebih rendah dibandingkan dengan switch.
  • Harga hub dipasaran lebih murah dibandingkan dengan switch.
  • Hub akan mentransmisikan data yang masuk ke semua komputer yang terhubung ke jaringan, sedangkan switch hanya akan mentransmisikan data yang masuk ke komputer yang membutuhkan/berkepentingan untuk menerima data tersebut.
  • Hub hanya memiliki satu pengontrol transmisi(Collision Pengertian dan Perbedaan Hub dan Switch control), sedangkan switch memiliki pengontrol transmisi di setiap portnya.
  • Transfer data switch lebih cepat dibandingkan hub.


Demikianlah penjelasan mengenai pengertian dan perbedaan antara hub dan switch, semoga bisa bermanfaat, lebih dan kurangnya kami mohon maaf, terima kasih.
By. BRILYAN ZEBUA

Macam Macam dan Fungsi Kabel UTP

Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan local (Local Area Network), selain karena harganya relative murah, mudah dipasang dan cukup bisa diandalkan. Sesuai namanya Unshielded Twisted Pair berarti kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung (unshielded). Fungsi lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran. Sebelumnya ada juga kabel STP (Shielded Twisted Pair), untuk contoh gambarnya dapat dilihat dibawah:

   
Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi katagorinya semakin rapat lilitannya dan parameter lainnya seperti berikut ini:
  • Kabel UTP Category 1
    Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga tidak cocock untuk mentransmisikan data.
  • Kabel UTP Category 2
    Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per second)
  • Kabel UTP Category 3
    Digunakan pada 10BaseT network, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
  • Kabel UTP Category 4
    Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16 Mbps
  • Kabel UTP Category 5
    mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps, 
  • Kabel UTP Category 5e 
    mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps(1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz.
  • Kabel UTP Category 6
    Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps(1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastik yang berfungsi memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut.
  • Kabel UTP Category 7 gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal 400 MHz
Untuk pemasangan kabel UTP, terdapat dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan komputer terutama LAN, yaitu Straight Through Cable dan Cross Over Cable
 

Kabel straight
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu  dengan ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.
Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai  sesuai  standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:
Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
  1. Menghubungkan antara computer dengan switch
  2. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
  3. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
  4. Menghubungkan switch ke router
  5. Menghubungkan hub ke router
Kabel cross over
Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan
ujung dua. Kabel cross over  digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah adalah 
susunan standar kabel cross over.
Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
  1. Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
  2. Menghubungkan 2 buah switch
  3. Menghubungkan 2 buah hub
  4. Menghubungkan switch dengan hub
  5. Menghubungkan komputer dengan router
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straightmaupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.

Membuat kabel Straight dan Cross Over
Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini terdapat beberapa peralatan yang perlu kita siapkan, yaitu kabel UTP,  Connector RJ-45, Crimping tools dan RJ-45 LAN Tester, contoh gambarnya seperti dibawah ini:
 
Praktek membuat kabel Straight
  1. Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm
  2. Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar TIA/EIA 368B
  3. Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,
  4. Masukan kabel  yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan pastikan semua kabel posisinya sudah benar.
  5. Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin (kuningan) pada  konektor RJ-45 sudah “menggigit” tiap-tiap kabel.
  6. Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lain
  7. Langkah terakhir adalah menge-cek kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ-45) ke masing2 port yang tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat.
  8. Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam konektor, urutan kabel dari kiri ke kanan (pada gambar dibawah ini urutan pin kabel dimulai dari atas ke bawah).

Pembagian IP Address Berdasarkan Kelas

Pembagian IP Address Berdasarkan Kelas ~ Kali ini kita kan mengenal IP Address berdasarkan kelasnya, penting sekali pembagian kelas ini agar jaringan yang kita bangun menjadi rapi, terstruktur dan sistematis. Kemudian pembagian IP Addres bisa meningkatkan koneksi internet serta pembagian jatahnya (bandwidth).
Pembagian IP tidak boleh sembarangan karena akan menimbulkan kekacauan sistim jaringan serta management pengelolaan data di sebuah instansi, lembaga atau perusahaan. Pembagian yang ngawur / tidak direncanakan akan berdampak pada ruwetnya arus data, disamping itu akan menimbulkan masalah dikemudian hari apabila ada pengembangan jaringan.
Sebagaimana pada materi sebelumnya, bahwa IP Address merupakan alamat sebuah komputer didalam sebuah jaringan maka alamat tersebut harus sesuai dengan grupnya.
Misalkan kita analogikan, rumah kita, nah apabila di dalam sebuah perkampungan nomor rumah kita urut sesuai dengan ketentuan yang berlaku di kampung tersebut maka otomatis orang yang akan menuju rumah kita akan gampang menemukannya, apabila nomor rumah kita perbedaannya jauh dengan nomor tetangga apalagi nomor rumah antar tetangga satu dengan tetangga lain pasti sang tamu akan kebingungan dan kesasar.
Sama halnya dengan komputer dengan pengalamatan tanpa pengaturan, kita tidak akan tahu lokasi komputer tertentu ada dimana, kita tidak tahu dimana terjadi trouble di jaringan dan kita tidak akan tahu berapa jumlah komputer dalam suatu ruangan.
Maka Pengalamatan itu penting, secara garis besar IP (Internet Protokol) dibagi memjadi dua yaitu IP Public dan IP Private. IP Public adalah IP tunggal yang bisa diakses melalui jaringan internet, sedangkan IP Private tidak bisa diakses secara global, hanya bisa diakses melalui jaringan intranet, dan apabila ingin diakses melalui jaringan global maka harus melalui IP public terlebih dahulu.
IP Address dibagi menjadi beberapa kelas yaitu Kelas A, B, dan C dengan fungsi dan kegunaan masing-masing berikut dengan rangenya.
range
Kelas A
IP Kelas A terdiri dari : 8 bit pertama digunakan untuk Network ID, dan 24 bit berikutnya merupakan Host ID. IP Kelas A terdapat 126 Network, yakni dari nomor 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx (xxx merupakan variabel yang nilainyaa dari 0 sampai dengan 255).
Contoh IP Address pada kelas A : 10.11.22.33 maka Network ID adalah 10 dan Host Id adlaah 11.22.33
Kelas B
IP Kelas B terdiri dari : 16 bit pertama adalah Network ID dan selanjutnya adalah Host ID. Kelas B terdapat 16.384 network, yakni dari nomor 128.0.xxx.xxx sampai dengan 191.255.xxx.xxx (xxx merupakan variabel yang nilainya dari 0 sampai dengan 255).
Contoh IP Address pada kelas B : 130.1.2.3, maka Network ID adalah 130.1 dan Host ID adalah 2.3
Kelas C
IP Kelas C terdiri dari : 24 bit pertama digunakan untuk Network ID, dan 8 bit berikutnya merupakan Host ID. IP Kelas C terdapat 2.097.152 Network, yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai dengan 223.255.255.xxx (xxx merupakan variabel yang nilainya dari 0 sampai 255).
Contoh IP Addres Kelas C : 192.168.0.100 maka Network ID adalah 192.168.0 dan Host ID adalah 100
Nah sudah jelaskan pembagiannya, silahkan dipraktekkan ya Sobat
Semoga penjelasan ini bermanfaat

Kamis, 11 Mei 2017

Cara Seting Mikrotik RouterBoard sebagai Switch

Cara Seting Mikrotik RouterBoard sebagai Switch - Routerboard Mikrotik adalah suatu perangkat jaringan yang serba guna. Kita bisa memanfaatkan Mikrotik sebagai Router, Proxy, DHCP Server, VPN, bahkan Switch. Pada artikel kali ini Tutorial Mikrotik Indonesia akan membahas Cara Seting Mikrotik RouterBoard sebagai Switch. Settingan kali ini terbilang mudah, karena anda tidak perlu menyetting mikrotik dari awal, cukup dengan konfigurasi yang telah ada dan ditambahkan dengan mengaktifkan fitur switchnya. Pada tutorial kali ini digunakan Mikrotik RB750 yang memiliki 5 port ethernet. Anda dapat menyesuaikan dengan perangkat Mikrotik anda masing-masing.
Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Routerboard Mikrotik RB750 telah disediakan fungsi switch, yang mana jika sobat menginginkan men-share internet lebih dari satu komputer atau pada umumnya topologi yang digunakan kebanyak internet di share melalui media wifi dan lan menggunakan kabel.
Oke langsung saja pada pokok masalah, berikut ini setting yang admin gunakan yaitu melalui winbox :
  1. Login ke mikrotik anda menggunakan winbox
  2. Pada menu "Interface" akan nampak seperti gambar berikut

    Setting Switch Routerboard Mikrotik RB750

    Dari gambar diatas akan sobat temukan Interface "Local" yang mengarah pada jaringan lokal (LAN) dan Interface "Public" yang mengarah pada internet (modem), juga terdapat ether3, ether4 dan ether5 yang nantinya kita setting sebagai switch.

  3. Klik 2X pada interface ether3, ether4 dan ether5 kemudian setting sebagai berikut.
    Pada interface ether3, ether4 dan ether5 pilih tab "General" kemudian isikan :

    • Name : ether3 (atau dengan nama lain)
    • ARP : enable
    • Master Port : Local (interface yang mengarah pada lan)
    • Pilih OK

    Setting Switch Routerboard Mikrotik RB750

    Settingan yang sama pada ether4 dan ether5, yang membedakan hanya nama interfacenya.

  4. Langkah selanjutnya kita akan membuat rule pada IP Firewall.
Setting Switch Routerboard Mikrotik RB750

  • Selanjutnya akan muncul jendela "Firewall" kemudian pilih "Filter Rules". Disini kita akan menambahkan rule agar ether3, ether4 dan ether5 dapat mengakses internet dengan mendapatkan IP dhcp, berikut settingannya :

    Setting Switch Routerboard Mikrotik RB750

  • Klik tanda tambah yang berwarna merah untuk membuat rule seperti gambar poin 5, selanjutnya setting seperti gambar berikut :

    Setting Switch Routerboard Mikrotik RB750

    Pada tab "General" isikan sebagai berikut :
    • Chain : input
    • Protocol : 1 (icmp)
    Pada tab "Action" pilih "accept" dilanjutkan pilih "Apply" kemudian "OK"

    Setting Switch Routerboard Mikrotik RB750

  • Buat rule baru dengan cara yang sama seperti poin 6 kemudian isikan seperti gambar berikut :

    Setting Switch Routerboard Mikrotik RB750

    Pada tab "General" isikan sebagai berikut :
    • Chain : Input
    • Connection State : established
    Pada tab "Action" pilih "accept" dilanjutkan pilih "Apply" kemudian "OK" (sama dengan poin 6)

  • Buat rule baru lagi langkah-langkahnya sama dengan poin 7, hanya saja pada "Connection State" dipilih "related" dan pada tab "Action" pilih "Accept", lihat gambar berikut :

    Setting Switch Routerboard Mikrotik RB750

  • Langkah terakhir adalah dengan membuat rule baru lagi seperti gambar berikut :

    Setting Switch Routerboard Mikrotik RB750

    Pada tab "General" isikan sebagai berikut :
    • Chain : Input
    • In.Interface : Public
    Pada tab "Action" pilih "drop" dilanjutkan pilih "Apply" kemudian "OK" (sama dengan poin 6)

    Setting Switch Routerboard Mikrotik RB750
  • Reboot routerboard anda kemudian tes pada slot ether3, ether4 dan ether5 kemudian ping ke yahoo jika reply maka settingan kita sudah benar, sekarang routerboard miktorik rb750 anda sudah bisa menjadi router yang handal sekaligus bertindak sebagai switch.
    Demikianlah tutorial Cara Seting Mikrotik RouterBoard sebagai Switch. Selamat mencoba dan semoga sukses :)

    CARA MENGKONFIGURASI ACCESS POINT TP - LINK

    1. Sama seperti mengkonfigurasikan access point lainnya, langkah awal yang perlu dilakukan adalah menyamakan address antara access point dengan sebuah laptop sehingga alamatnya berada pada satu network. Secara default, IP yang tertera pada label access point jenis ini adalah 192.168.1.1 dan netmask 255.255.255.0.
    2. Setelah itu, nyalakan access point. Perhatikan adaptor yang digunakan, apakah voltage-nya sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada label access point atau tidak. Jika tidak, maka sebaiknya jangan menyalakan access point tersebut dengan adaptor yang tidak sesuai.
    3. Setelah itu koneksikan access point dengan laptop dengan menggunakan kabel straight.
    4. Buka sebuah web browser pada laptop, kemudian ketikkan alamat IP default dari access point tersebut. Sebelumnya saya telah menjelaskan bahwa IP default access point jenis ini adalah 192.168.1.1, namun pada praktek ini saya menggunakan access point yang IP address-nya diubah yaitu 10.10.7.1 Maka ketikkan IP 10.10.7.1 pada address bar, lalu tekan Enter pada keyboard.
    5. Setelah itu akan muncul sebuah kotak dialog Authentication Required. Isikan username dengan admin dan isikan password dengan admin. Kemudian klik OK.

    1. Kemudian akan muncul sebuah halaman web seperti berikut :
    1. Klik teks "Network" pada jendela sebelah kiri untuk mengatur tipe jaringan (Static IP / DHCP), main IP dari access point (IP local), dan subnet mask. Jika IP access point diubah dari IP default-nya, maka halaman web akan menghilang. Untuk menampilkannya kembali, ubah IP laptop sehingga menjadi se-network dengan IP access point yang baru. Setelah semua pengaturan selesai, klik Save. Contoh :
    1. Setelah itu lakukan pengaturan wireless dengan meng-klik teks Wireless pada jendela sebelah kiri kemudian pilihWireless Setting.
    2. Pengaturan yang perlu dilakukan adalah pengaturan SSID(nama jaringan), Region, Channel (untuk informasi mengenai channel wireless, klik disini), dan Mode. Yang lainnya adalah pengaturan opsional (tergantung kebutuhan). Dalam hal ini saya membuat nama jaringan (SSID) yaitu tujuh. Setelah semua pengaturan selesai, klik Save. Contoh :
    1. Setelah itu lakukan pengaturan untuk DHCP agar device yang terkoneksi akan mendapatkan IP secara otomatis dari access point. Klik teks DHCP pada jendela sebelah kiri, kemudian pilih DHCP Settings. Dalam hal ini saya melakukan pengaturan range user sebanyak 10 client dari 10.10.7.10 - 10.10.7.20. Setelah semua pengaturan selesai, klik Save. Contoh :
    1. Setelah semua pengaturan selesai diberikan, reboot access point dengan meng-klik teks System Tools kemudian pilih Reboot.
    1. Sistem access point akan restart dalam beberapa saat yang diindikasikan oleh persentasi seperti gambar berikut :
    Setelah proses restarting selesai, maka selanjutnya adalah lakukan pengetesan jaringan access point yang baru dibuat. Gunakan sebuah laptop lain untuk mengakses jaringan wireless dengan nama tujuh. Kemudian lihatlah IP DHCP yang diperoleh laptop tersebut selama terkoneksi dengan jaringan tujuh. Tentunya IP yang didapatkan akan berada pada range 10.10.7.10 sampai 10.10.7.20.

    Sekian dulu tutorial Cara Konfigurasi Access Point TP Link Semoga bermanfaat bagi kawan kawan

    Cara Setting Access Point TP-LINK

    Cara Setting Access Point TP-LINK TUTORIAL CARA SETTING ACCES POINT TP LINK WA-5210G SEBAGAI PENERIMA DAN PEMANCAR SINYAL S...